Kalurahan Gadingharjo

Giat Bersedekah, Nilai Hidup menjadi Berkah

Merten (10/11/2022) Majemukan atau merti dusun menjadi kegiatan tradisi tahunan di Dusun Dukuh dk 3 Merten. Majemukan biasanya disertai dengan penyelenggaraan dengan acara kesenian wayang dan kenduri di Ngujung Kasuran.

Di Pedusunan Dukuh, upacara majemukan tergolong unik pasalnya dilakukan dengan 3 acara. Acara yang pertama yaitu kegiatan membuat sesajen(mbebuangi), kenduri bapak-bapak di malam hari, kenduri ibu-ibu di siang hari.

Acara pertama yaitu pada pagi hari warga bersama-sama membuat sesajen (mbebuangi). Sesajen yang dibuat biasanya berjumlah 15 tambir yang nantinya akan di taruh di area persimpangan jalan, area makam, dan arean rumah Kadus. Acara mbebuangi ini menjadi acara favorit bagi sebagian anak-anak di Dukuh karena mereka biasanya mengambil uang yang terselip di sesajen tersebut. 

Acara kedua yaitu, kenduri bapak-bapak  yang diadakan di malam hari. Kenduri ini merupakan kenduri makanan ringan, jadi yang dibawa adalah 10 makanan yang ditaruh di piring. Kenduri bapak-bapak biasanya diisi dengan acara dzikir atau doa bersama dipimpin simbah kaum. Setelah acara dzikir dan doa bersama selesai, makanan yang dibawa tadi saling ditukar oleh warga.

Acara ketiga yaitu, kenduri ibu-ibu yang dilaksanakan pada siang hari bakda dzuhur. Kenduri ibu-ibu dilaksanakan di rumah bapak Kadus dengan membawa nasi dan lauk pauk  yang nantinya akan dikumpulkan sebagian untuk diserahkan kepada simbah kaum. Acara ini menjadi puncak terakhir kegiatan memperingati majemukam di Dusun Dukuh dk 3 Merten.

Tradisi warisan ini, akan terus menerus dikenalkan kepada generasi muda karena banyak nilai yang bermakna dalam kehidupan seperti:

1. Mengajak masyarakat untuk giat bersedekah;
2. Menumbuhkan rasa syukur dengan hasil panen penduduk seberapapun hasil panen yang didapatkan;
3. Memupuk rasa gotong royong, persatuan, persaudaraan;
4. Menciptakan kedamaian dan meningkatkan kualitas diri . (Yuyun_Al)