Kalurahan Gadingharjo

Selasa, 26 Februari 2019 Dinas Perpustakaan Dan Arsip Derah DIY mengadakan kegiatan Bedah Buku yang berjudul Menumbuhkan Jiwa Wirausaha yang ditulis oleh Drs. Akhmad Kardimin, M.Hum. Kegiatan tersebut dimulai pukul 09.30 WIB hingga 12.00 WIB dan bertempat di Desa Gadingharjo. Dalam acara tersebut, selain penulis buku yang hadir, juga terdapat 3 narasumber yang bertindak selaku pembedah buku yaitu Ir Atmaji sebagai pembedah pertama, Ibu Peni (Pengusaha Kuliner Jogja) selaku pembedah kedua, dan Imam Syafi'i (Konsultan Pusat Layanan Usaha Terpadu) sebagai pembedah ketiga.

Sebagai penulis buku, Bapak Drs. Akhmad Kardimin, M.Hum menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan ditulisnya buku ini. Beliau menyampaikan bahwa adanya buku Menumbuhkan Jiwa Wirausaha ini dapat memberikan manfaat pada pembacanya diantaranya untuk membantu membentuk pribadi unggul, membangkitkan jiwa wirausaha, menyusun strategi dan membangun budaya kerja. Beliau juga menambahkan beberapa poin untuk menjadi seorang pengusaha sukses yang ada di buku ini, salah satunya yaitu memiliki jiwa kreativitas yang tinggi.

Selanjutnya, Ibu Peni sebagai salah satu pelaku usaha kuliner di Jogja membagikan pengalamannya dalam merintis usaha kulinernya khususnya dalam bidang bakery. Beliau menyampaikan bahwa menjadi seorang wirausahawan harus berani eksplorasi dan berpikir kreatif.

Selanjutnya, Imam Syafi’I  seorang wirausahawan yang juga sebagai konsultan di Pusat Layanan Usaha Terpadu Derah Istimewa Yogyakarta menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan yang diadakan ini. Beliau juga menyampaikan terdapat dua poin penting dalam buku Menumbuhkan Jiwa Wirausaha ini, yaitu harus berpikiran positif dan haru memiliki keyakinan terhadap hasil yang diharapkan. Beliau juga menambahkan, “Ada dua syarat menjadi pengusaha sukses menurut mentor saya, yaitu menjadi bodoh dan menjadi malas dalam hal-hal tertentu.”

Dalam acara tersebut juga diadakan sesi diskusi. Ada dua penanya dalam hal ini, yaitu Bapak Arif Suharyanto yang mengusulkan adanya kelanjutan dari kegiatan ini, serta penanya dari Ibu Tri yang meminta pendampingan dari Ibu Peni terhadap kelompok masyarakat dalam mengembangkan kegiatan usaha di bidang kuliner. Hasil diskusi menyatakan bahwa akan ada program-program pelatihan yang direncakan sebagai kelanjutan dari kegiatan ini, dengan syarat yang harus dipenuhi diantaranya, membentuk kelompok usaha dengan anggota maksimal berusia 40 tahun dan bersedia untuk dilatih dan didampingi selama kurang lebih 35 hari pelatihan. Selanjutnya, mejawab pertanyaan kedua, Ibu Peni menyanggupi untuk melakukan pendampingan terhadap kelompok masyarkat, salah satu bentuk pendampingannya yaitu dibukanya kelas pendampingan secara online. (ds)