Kalurahan Gadingharjo

Rabu 24 Oktober 2018 bertempat di Balai Desa Gasingsari diadakan Acara Sarasehan Program Restorasi Sosial Gerbang Praja. Acara tersebut dimulai pukul 10.00 WIB. Peserta dari acara ini berasal dari bermacam-macam lapisan Masyarakat di kecamatan Sanden, dimulai dari perangkat desa dan kecamatan, organisasi masyarakat hingga karang taruna. Dari Desa Gadingharjo sendiri, mengirimkan 2 perwakilan katang taruna dalam acara tersebut, selain itu juga turut hadir Lurah Desa Gadingharjo bersama staff, BPD, dan lain-lain.

Acara ini merupakan acara yg digagas oleh Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta. Yang menjadi narasumber utama dalam acara ini yaitu Bapak Untung Sukaryadi, M.M selaku Kepala Dinsa Sisial DIY dan Bapak Mulyana, M.Hum yang merupakan seorang pengajar pasca sarjana di Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam acara ini, para narasumber dipandu oleh seorang moderator yaitu Bapak Abu Yazid, S.Ip, M.M.

Bapak Untung Sukaryadi M.M sebagai narasumber pertama menyampaikan beberapa hal dalam materinya, diantaranya yaitu restorasi sosial dalam penggunaan aksara jawa ini diperlukan agar masyarakat dapat tergugah dan bangga debgan aksara jawa. Selain itu beliau juga menghimbau kepada para peserta sarasehan untuk senantiasa mengeksplor dan memahami aksara jawa, karena jika dipelajari lebih dalam lagi aksara jawa menganut ajaran "tepa selira". Beliau menambahkan, "bahasa itu jangan hanya digunakan untuk komunikasi, tapi juga untuk pembinaan karakter. Maka kenali lebih dalam aksara jawa dan bahasa jawa sebagai bahasa ibu kita semua."

Narasumber yang kedua yaitu Bapak Mulyana, M.Hum. Pada awal materinya, Bapak Mulyana mengaku sedikit kecewa karena dalam acara restorasi sosial aksara jawa ini malah tidak menggunakan bahasa jawa, sehingga selama beliau menyampaikan materinya, beliau menggunakan bahasa jawa. Sebelum memasuki materi intinya, para peserta sarasehan diminta untuk menyanyikan lagu jawa yang berjudul Prahu Layar, para peserta pun dengan antusias menyanyikannya. Memasuki materinya, Pak Mulyana menekankan untuk para peserta agar tetap mengingat aksara jawa. Beliau kemudian mengajak oara peserta untuk bersama-sama membaca aksara jawa pada buku materi yang telah diberikan. Tidak lupa, selain diminta membaca aksara jawa, para peserta juga diminta untuk menulis aksara jawa. Beliau mengatakan, "Aksara jawa itu adalah identitas kita, wong jawa aja nganti ilang jawane (orang jawa jangan sampai lupa jawanya)". Di akhir materinya, Pak Mulyana menganjurkan untuk penggunaan bahasa jawa dikehidupan sehari-hari, sehingga bisa memahami unggah-ungguh bahasa. (Ds)-ed