Kalurahan Gadingharjo

Rabu, 26 September 2018 hari ke-2 Pelatihan Pengelola Perpustakaan untuk pengelola Perpustakaan Desa, Komunitas dan Sekolah, pelatihan dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan peserta yang sama dengan hari kemarin.

Untuk kali ini ada 4 sesi pelatihan, pada sesi pertama di isi oleh ibu Suratmi S.IP membahas tentang Promosi Perpustakaan dalam penjelasanya promosi perpustakaan adalah aktivitas memperkenalkan perpustakaan dari segi fasilitas, koleksi, jenis layanan dan manfaat yang dapat diperoleh setiap pemakai perpustakaan secara terperinci, bisa dengan metode poster, pamflet pameran dll sedangkan media yang digunakan media cetak, media massa dan juga internet dengan tujuan untuk menarik perhatian masyarakat agar mau dan rutin mengunjungi perpustakaan.

sesi kedua tentang Klarifikasi Bahan Pustaka oleh Ibu Fitri Widiastuti A.Md yaitu pengelompokan yang sistematis dari sejumlah obyek, gagasan, buku atau benda-benda lain kedalam kelas atau golongan tertentu berdasar ciri-ciri yang sama agar mempermudah untuk menemukan ataupun mengembalikan barang tersebut.

Pada sesi ketiga di isi oleh bapak Suyatna AMd tentang Katalogisasi Bahan Pustaka, katalogisasi yaitu proses pengolahan data bibiografi yang terdapat dalam suatu bahan pustaka menjadi katalog, sedangkan katalog perpustakaan adalah hasil proses katalogisasi, merupakan suatu rekaman atau daftar bahan pustaka yang dimiliki suatu perpustakaan.

Akhir sesi dibawakan oleh Bapak Ari Yanta A.Md tentang Automasi Perpustakaan ada beberapa definisi dari berbagai pendapat ahli perpustakaan menurut Nurhadi Automasi perpustakaan adalah suatu unit kerja tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi bahan pustaka secara kontinyu oleh pemakainya sebagai sumber informasi. sedangkan menurut Salim yaitu suatu metode yang menggunakan peralatan untuk menggantikan manusia dalam pekerjaan rutin. Dari 2 pendapat tersebut dapat diartikan dengan penggunaan peralatan sebagai pengganti tenaga manusia.

Dari 4 pustakawan yang mengisi pelatihan mereka sama-sama berharap kedepannya perpustakaan yang ada di tingkat desa, sekolah maupun komunitas dapat lebih berkembang dan perpustakaan yang mati suri dapat hidup kembali setelah mengikuti pelatihan tersebut. (SH)-ed